Make your own uniform! – Tangan jadi biru, pengalaman baru yang pastinya seru!
Hari Rabu, 2 Agustus 2023 ada kegiatan seru dan menarik yang melibatkan Santri dan santriwati baru MAMTQ dan MTsMTQ Sukoharjo. Siapa sangka, kalau santri dan santriwati bisa membuat seragam mereka sendiri dengan teknik shibori! Selain menghasilkan motif seragam yang terlihat unik, teknik shibori juga cukup mudah untuk dibuat dan diterapkan.
Teknik shibori adalah teknik pewarnaan kain dari Jepang dengan cara mengikat dan mencelup sehingga menghasilkan pola tertentu pada kain. Dan pada kesempatan kali ini, para santri dan santriwati ditemani oleh para instruktur dari Indigo Biru Baru, Ibu Fitriyani (Product Manager dari IBB) dan Bapak Muh Thoyib (CEO dari IBB). Kegiatan ini dibersamai juga oleh kakak-kakak dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang sedang melaksanakan kegiatan praktik industri di Indigo Biru Baru.
Rangkaian Kegiatan

Pengenalan Shibori dan Motifnya
Pembukaan dan Pengenalan Shibori
Acara diawali dengan pembukaan oleh Bapak Muh Thoyib selaku CEO dari Indigo Biru Baru, dilanjutkan dengan pengenalan teknik shibori dan berbagai motifnya oleh Ibu Fitriyani selaku Product Manager dan instruktur dari Indigo Biru Baru. Para santri dan santriwati menyimak dengan baik supaya dapat menentukan pola mana yang akan mereka buat dan mengerti cara pembuatannya.
Penentuan dan Pembuatan Pola Shibori
Langkah selanjutnya, santri dan santriwati menentukan pola yang mereka inginkan, mengukur dan membuat pola. Pengikatan dan penjahitan pun dilakukan dengan sangat antusias oleh para santri, baik laki-laki maupun perempuan.

Pembuatan pola yang dibersamai kakak-kakak praktik industri dari UNY

Pengikatan dan penjahitan oleh para santri dibersamai instruktur
Pewarnaan Shibori
Dalam pewarnaan, Shibori sedikit berbeda dengan teknik tie dye yang memadukan berbagai warna, teknik shibori mengandalkan satu warna saja. Warna yang digunakan kali ini adalah warna biru, yang berasal dari tanaman indigofera. Pewarnaan menggunakan pewarna alam dari Ecody sehingga aman bagi tangan para santri dan lingkungan.
Pembuatan larutan pewarna diajarkan langsung oleh Bapak Muh Thoyib. Setelah semua bahan dicampur dan diaduk, larutan harus ditutup dan didiamkan kurang lebih 15 menit. Sembari menunggu, kain harus dibasahi terlebih dahulu. Para santri pun bergantian dalam mencelup kain mereka dan membilasnya. Proses pencelupan dilakukan minimal enam kali supaya mendapatkan warna biru yang kental dan tajam. Walaupun begitu, kain-kain yang telah diwarnai para santri tetap akan dilakukan finishing di pusat Indigo Biru Baru supaya kualitas tetap terjaga dan terstandarisasi. Proses penjahitan juga baru akan dilakukan setelah proses finishing.

Proses pencelupan oleh para santri

Pembilasan
Para santri terlihat sangat antusias dalam membuat seragam mereka sendiri. Walaupun tangan-tangan mereka menjadi berwarna biru (efek dari pencelupan), pengalaman baru ini menjadi memori tersendiri bagi mereka. Dan tentu saja, mereka tidak sabar untuk mengenakan seragam hasil karya mereka sendiri nantinya.
Acara yang merupakan kolaborasi sekolah MAMTQ dan MTsMTQ Sukoharjo dengan Perusahaan Indigo Biru Baru ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat, serta dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dan masyarakat untuk terus melestarikan seni dan budaya di masa yang akan datang.
Leave a Reply
Your email is safe with us.